Welcome To My Blog

Welcome To My Blog.
Catch me on twitter @mukieSS / FB : mukie syakurrahman / Pin : 750 1A 9C4 / Line : mukiesya

Rabu, 16 November 2011

10 November


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufiknnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.




DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II KAJIAN TEORI
A. Hari Pahlawan 2
1. Sejarah hari pahlawan 2
2. Pentingnya memperingati hari pahlawan 4
3. Cara-cara memperingati hari pahlawan 5
B. Kemerdekaan 6
1. Arti Kemerdekaan 6
2. Cara-cara mengisi kemerdekaan 7
C. Pentingnya bangsa Indonesia dan para pemuda memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan 8
1. Fenomena pemuda dan bangsa Indonesia sekarang ini 8
2. Peran pemuda dalam memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
Daftar Pustaka 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zaman semakin global. Umur kemerdekaan semakin tua. Jika dihitung sampai tahun 2009 ini, maka umur negara Indonesia adalah 64 tahun. Semakin tua umur Indonesia, semakin lupa pula para pemuda dan bangsa Indonesia terhadap para pahlawan dan kemerdekaan negaranya. Sudah lupa atau hilangnya kesadaran para pemuda dan bangsa Indonesia untuk menghargai jasa para pahlawan dengan memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif inilah yang mendasari kami menulis makalah ini.
Makalah yang kami beri judul “Pentingnya memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan” ini, selain kami buat karena hal diatas juga kami buat karena masih dalam susana hari pahlawan , tepatnya bulan November yang mana hari pahlawan diperingati pada tanggal 10 bulan November ini.
Karena hal-hal diatas itulah, di makalah ini akan dibahas tentang pentingnya para pemuda dan bangsa Indonesia dalam memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah hari pahlawan ?
2. Apa pentingnya memperingati hari pahlawan ?
3. Bagaimana cara-cara memperingati hari pahlawan ?
4. Apakah arti kemerdekaan ?
5. Bagaimana cara-cara mengisi kemerdekaan ?
6. Bagaimana fenomena yang terjadi pad para pemuda dan bangsa Indonesia sekarang ?
7. Bagaimana seharusnya peran pemuda dalam memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan ?
C. Tujuan
1. Agar mengetahui sejarah hari pahlawan
2. Agar mengetahui cara-cara dan pentingnya memperingati bhari pahlawan.
3. Agar mengetahui arti kemerdekaan dan cara mengisinya.
4. Menghimbau para pemuda dan bangsa Indonesia agar memperingati har pahlawan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hari Pahlawan.
1. Sejarah Hari Pahlawan
Sejarah hari pahlawan berkaitan dengan pertempuran yang terjadi di Surabaya atau yang terjadi di Surabaya atau yang disebut dengan Battle Of Surabaya.
Pertempuran ini diawali dgn insiden di Hotel Yamato, Tunjangan, Surabaya. Peristiwa di Hotel ini adalah pengibaran bendera negara Belanda (Merah, Putih, Biru) oleh pasukan Belanda tanpa persetujuan pemerintah RI pada tanggal 18 September 1945, tepatnya pukul 21.00 di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah Utara.
Keesokan hari ketika pemuda Surabaya melihatnya seketika meledak amarahnya. Mereka manganggap Belanda mau ,menancapkan kekuasaannya kembali ke negara Indonesia, dan dianggap melecehkan gerakan pengibaran bendera yang sedang berlangsung di Surabaya.
Begitu kabar tersebut tersebar di seluruh kota Surabaya, sebentar saja Jl. Tunjangan dibanjiri oleh rakyat, mulai dari pelajar berumur belasan tahun hingga pemuda dewasa, semua siap untuk menghadapi segala kemungkinan. Masa terus mengalir hinga memadati halaman hotel serta halaman gedung yang berdampingan penuh massa dengan luapan amarah. Agak ke belakang halaman hotel, beberapa tentara Jepang tampak berjaga-jaga. Situasi saat itu menjadi sangat eskplosif.
Tak lama kemudian Residen Sudirman datang. Kedatangan pejuang dan diplomat ulung yang waktu itu menjabat sebagai wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan) yang masih diakui pemerintah Dai Nippo Surabaya Syu, sekaligus sebagai residen Daerah Surabaya pemerintah RI, menyibak kerumunan massa lalu masuk ke Hotel. Ia ingin berunding dengan Mr. Ploegman dan Kawan-kawan. Dalam perundingan itu Sudirman meminta agar bendera Triwarna segera di turunkan.
Ploegman menolak, bahkan dengan kasar mengancam, ”Tentara sekutu telah menang perang, dan karena Belanda adalah anggota sekutu, maka sekarang pemerintah Belanda berhak menegakkan kembali pemerintah Hindia Belanda Republik Indonesia ? itu tidak kami akui”. Sambil mengangkat revolver, Ploegman memaksa Sudirman untuk segera pergi dan membiarkan bendera belanda tetap berkibar.
Melihat gelagat tidak menguntungkan itu, pemuda sidik dan Hariyono yang mendampingi Sudirman mengambil langkah taktis. Sidik menentang revolver dari tangan Ploegman. Revolver itu terpental dan meletus tanpa mengenai siapapun. Hariyono segera membawa Sudirman keluar, sementara Sidik terus bergulat dengan ploegman dan mencekiknya hingga tewas. Bebrarpa tentara Belanda menyerobot masuk karena mendengar letusan pistol, dan sambil menghunus pedang panjang lalu dengan sabetkan ke arah Sidik, sidikpun tersungkur.
Di luar hotel, para pemuda yang mengetahui kejadian itu langsung merangsek masuk ke Hotel dan terjadilah perkelahian di ruang muka hotel. Sebagian yang lain, berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera belanda. Hariyono yang semula bersama Sudirman turut terlibat dalam pemanjatan tiang bendera. Akhirnya ia bersama Kusno Wibowo berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan mengereknya ke puncak tiang kembali. Massa trakyat menyambut keberhasilan pengibaran bendera merah putih itu dengan pekik ”Merdeka” berulang kali, sebagai tanda kemenangan, kehormatan dan kedaulatan negara RI.
Kemudian meletuslah pertempuran perttama antara Indonesia melawan tentara Inggris pada tanggal 27 Oktober 1945, tepatnya pukul 11.00 pesawat terbang Inggris menyebarkan pamflet-pamflet yang berisi perintah agar rakyat Surabaya dan Jawa Timur menyerahkan senjata yang dirampas dari Jepang.
Sementara itu pemerintah RI berusaha menanyakan hal tersebut kepada Brigadir Jenderal Mallaby, namun ia mengaku tidak mau atas pamflet-pamflet itu dan dia berpendirian bahwa sekalipun sudah ada perjanjian dengan pemerintah RI, tetapi ia akan melaksanakan tindakan sesuai dengan isi pamflet-pamflet tersebut. Sikap ini menghilangkan kepercayaan pemerintah RI kepadanya. Pemerintah memerintahkan kepada para pemuda untuk siaga dalam menghadapi segala kemungkinan. Pada tanggal 27 Oktober 1945 terjadi kontak senjata yang pertama antara pihak pemuda lawan Inggris, kontak senjata ini meluas sehingga terjadi pertempuran pada tanggal 28, 29 dan 30 Oktober 1945. dalam pertempuran ini pasukan pasukan sekutu dapat dipukul mundur dan bahkan hampir dapat dihancurkan oleh pasukan Indonesia. Beberapa obyek vital berhasil direbut kembali oleh rakyat dan pemuda. Bahkan pemimpin pasukan sekutu (Inggris) Brigadir Jenderal Mallaby berhasil ditawan oleh para pemuda.
Melihat kenyataan itu, komandan sekutu menghubungi presiden, Soekarno untuk mendamaikan perselisihan antara bangsa Indonesia dengan pasukan Inggris di Surabaya. Pada tanggal 30 Oktober 1945 Bung Karno, Bung Hatta, Amir Syarifuddin datang ke Surabaya untuk mendamaikan perselisihan itu. Perdamaian berhasil dicaspai, tetapi setelah Soekarno, Hatta, Amir Syarifuddin dan Hawthorn kembali ke Jakarta pertempuran tidak dpat dielakkan lagi dan menyebabkan terbunuhnya Brigadir Jendral Mallaby.
Dengan kehancuran pasukan ini, Inggris mendatangkan bala bantuan dari divisi V dibawah mayor Jendral Mansergh dengan 24.000 orang anak buahnya mendarat di Surabaya. Tanggal 9 November 1945 Inggris mengeluarkan ultimatum yang berisi ancaman bahwa Inggris akan menggempar kota kota Surabaya. Dari laut, darat, dan udara. Apabila orang-orang Indonesia tidak menaati perintah-perintah Inggris. Inggris juga mengeluarkan intruksi yang isinya ”… bahwa semua pemimpin bangsa Indonesia dari semua pihak di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945 pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan dengan membawa bendera merah putih yang diletakkan di atas tanah pada jarak 100 meter dari tempat berdiri lalu mengangkat tangan tanda menyerah”.
Ultimatum itu tidak di taati oleh rakyat Indonesia di Surabaya. Pada tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran yang sangat dahsyat. Rakyat Indonesia di Surabaya bertekad untuk membela kemerdekaan secara mati-matian. Kejadian ini merupakan sebuah lambang keberanian dan kebulatan tekad dalam mempertahankan kemerdekaan dan membela Tanah Air Indonesia dari segala bentuk perjajahan. Peristiwa 10 November ini diperingati setiap tahun sebagai hari pahlawan oleh bangsa Indonesia.
2. Pentingnya memperingati hari Pahlawan
Har pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November 1945 sangat penting untuk diperingati oleh seluruh bangsa Indonesia. Dengan memperingati hari pahlawan , berati akan mengenang jasa-jasa para pahlawan Indonesia yang sudah membawa Indonesia menuju kemerdekaan. Itu artinya, kita menjalankan suatu pemikiran bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa-jasa para pahlawannya.
Selain itu, memperingati hari pahlawan menunjukkan masih adanya rasa nasionalisme rakyat Indonesia kepada negaranya. Dan bagi para pemuda, itu isa meningkatkan rasa nasionalisme di hati mereka.
Kita semua perlu mengangkat tinggi-tinggi jiwa agung dan revolusioner yang terkandung dalam hari pahlawan. Namun harus ditegaskan bahwa hari pahlawan harus kita rayakan dengan cara-cara dan semangat yang baru.
3. Cara-cara memperingati hari Pahlawan
Banyak sekali cara-cara yang bisa kita lakukan untuk memperingai hari pahlawan. Dan memperingati hari pahlawan tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan kita.
Adapun beberapa cara yang baik untuk memperingati hari pahlawan sebagai berikut :
di Jakarta, peringatan hari pahlawan yang dipusatkan di Taman Makam Pahlawan Kaliabta, Jakarta Selatan. Dan dipimpin langsung oleh presiden Susilo Bambang Yudoyono. Detik-detik mngheningkan cipta selama dua menit, tepat pukul 08.15 WIB pagi dan diiringi raungan sirine dan lagu gugur bunga sebagai pernghargaan dan do’a kepada para pahlawan yang gugur demi mengantarkan bangsa Indonesia ke gerbang kemerdekaan.
Di Palangkaraya, Kalimantan tengah mengheningkan dipimpin oleh polisi yang bertugas di jalan raya. Semua para pengendara dan pejalan kaki yang melintas menundukkan kepala dan berdo’a selama 60 detik.
Sementara itu, sejumlah pecinta alam meperingati hari pahlawan dengan atraksi terjun payung dari atas gedung bertingkat 35 di Jakarta. Aksi itu merupakan ekspresi dukungan mereka bagi KPK untuk berani memberantas korupsi, seperti para pahlawan yang dulu gagah berani ketika merebut kemerdekaan. Aksi terjun payung di ikuti oleh 2 penerjun Indonesia, 2 penerjun Malaysia dan seorang pemuda berdarah prancis. Mereka terjun payung dari lantai menara imperium dijalan HR Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan.
Lain lagi yang dilakukan oleh komunitas dari solidaritas pegiat lingkungan terbuka Jakarta. Mereka memperingati hari pahlawan dengan mengarak bendera merah putih ke kantor melalui perjalanan air dari Pintu Air Manggarai dan turun di halimun. Aksi itu dimaksudkan untuk mendukung pemberantasan korupsi, sekaligus pelestarian lingkungan dan pluralisme demi mewujudkan bangsa Indonesia yang kuat, kokoh dan berwibawa.
Dan dengan cara mengunjungi musium Tugu Pahlawan Surabaya. Selain itu di Surabaya, 15/11 (antara /finroll news) sekitar 3.422 peserta yang terdiri atas 440 tim, 27 regu dari TNI/Polri, mengikuti jejak jalan Mojokerto Surabaya (Mojosuro), minggu, yang mengambil rute napak tilas pejuang saat mengusir penjajah pada masa perang kemerdekaan. Napak tilas perjuangan itu mengikuti rute pejuang mulai dari Mojokerto ke Surabaya yaitu jalan Mojopahit, Jalan Raya jiwi Kimia, Krang Pilang dan Jalan Pahlawan.
Dari berbagagi macam cara yang dilakukan tadi, yang paling penting adalah di isi dengan hal-hal yang positif dan sesuai dengan pentingnya memperingati hari pahlawan.
B. Kemerdekaan
1. Arti Kemerdekaan
Kalau kita kaji dan renungkan lebih dalam lagi, kemerdekaan mempunyai beberapa arti trrsendiri, baik secara fisik – material maupun mental – spiritual. Antara arti yang satu dengan yang lainnya tidak bisa di lepaskan karena saling berkaitan dan mempengaruhi. Arti kemerdekaan itu sendiri adalah sebagai berikut :
Pertama, terbebas dari penjajahan bangsa lain atau bangsa asing. Bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai ini bisa terlepas dari kekuasaan penjajahan dengan pengorbanan yang sangat besar. Darah, jiwa dan raga serta harta benda yang tak terhingga telah menyatu pada bumi Indonesia, menjadi aksi berdirinya RI. Betapa besar pengorbanan bangsa Indonesia demi meraih kemerdekaan.
Kedua, bebas dari rasa takut dan khawatir. Orang dikatakan meredeka apabila tidak dikungkung atau diliputi rasa takut, cemas, dan khawatir yang berkepanjangan. Ia terbebas dari pikiran yang sempit dan pendek. Seandainya sudah terbebas rasa takut akan timbul keberanian, kreativitas dan munculnya ide-ide baru. Di sini kemerdekaan merupakan modal untuk berkembang.
Ketiga, bebas untuk mengemukakan pendapat, baik lisan maupun tulisan. Kebebasan untuk mengeluarkan pendapat merupakan hak setiap orang. Tentu saja dalam mengemukakan pendapat harus dilandasi rasa tanggung jawab, menghormati pendapat orang lain dan tidak asal mengeluarkan pendapat. Dalam mengeluarkan atau mengemukakan pendapat harus dibarengi kejujuran dan kebenaran. Jangan sampai mengemukakan pendapat berisi kebohongan dan fitnah.
Keempat, bebas menentukan nasib sendiri. Orang dikatakan merdeka seandainya bebas untuk memilih dan menentukan jalan hidupnya sendiri. Karena pada dasarnya, masa depan kita sendiri. Jalan man yang akan ditempuh, itu terserah kepada kita, apakah akan menempuh jalan lurus atau berliku. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kita tidak dibayangi, dikendalikan dan mendapat tekanan dari orang lain. Kehadiran orang lain sifatnya hanya membantu, memberi saran atau informal dan memotivasi. Pada akhirnya apapun yang akan kita lakukan atau perbuat maka akan kembali kepada diri kita masing-masing. Ingat, nasib suatu kaum tidak akan berubah kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya.
Kemerdekaan sesungguhnya adalah bila kita sudah bisa merasakan adil makmur secara merata ke seluruh negeri. Adil dalam arti kata merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain tanpa membedakan ras, agama atau budaya. Makmur dalam arti kita sudah bisa hidup alam kesejahteraan secara materi dan non materi. Adil dan makmur dalam arti kita bisa sejahtera secara moral dan bisa memandang diri dan orang lain sama seperti kita memandang diri kita sendiri.
Beberapa arti kemerdekaan di atas, hendaknya dijadikan bahan renungan dan intropeksi diri. Apakah kita sudah merasakan kemerdekaan yang sebenarnya.
2. Cara-cara mengisi Kemerdekaan
Sebagai warga negara Indonesia yang baik seharunya kita merenungkan kembali jasa-jasa pahlawan yang rela mengorbankan harta, keluarga, perasaan, waktu, tenaga, dan pikiran bahkan nyawa mereka. Mereka rela mati untuk merdeka.
Sebagai generasi penerus perlu bagi kita untuk mengenang jasa pahlawan dengan cara mengisi kemerdekaan dengan suatu hal yang berguna, yang dapat membuat para pahlawan bangga terhadap kita.
Diantara beberapa cara untuk mengisi kemerdekaan yang baik yaitu :
1. Belajar dengan baik bagi pelajar dan mahasiswa serta bekerja dengan baik bagi yang sudah bekerja lagi halal.
2. Menjaga keamanan dan ketertiban nasional dari segala bentuk ancaman pihak dalam maupun luar.
3. Menjalankan pancasila, peraturan perundang-undangan yang berlaku, aturan agama, serta budaya dalam masyarakat dengan baik dan benar.
4. Saling menghormati dan menghargai sesama anggota masyarakat dengan menerapkan musyawarah mufakat, tepo seliro, gotong royong, toleransi dan lain sebagainya.
5. Mencintai produk dalam negeri dengan menggunakan dan mengembangkan hasil produksi dalam negeri dari pada produk luar negeri.
6. Tidak melakukan perbuatan sia-sia yang tidak memberi manfaat seperti begadang, hura-hura, madat, tawuran, dugem, clubbing, nongkrong di mall, melakukan tindak kenakalan, dan lain sebagainya.
7. Rela berkorban dalam membela negara ketika kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diinjak-injak bangsa asing.
8. Memupuk semangat untuk maju dan menyetarakan diri dari bangsa-bangsa yang telah maju dengan cara-cara yang baik, demi erciptanya tujuan nasional seperti kesejahteraan rakyat dan terciptanya kedamaian di dunia.
9. Berperan aktif dalam pembangunan negara dan daerah lingkungan sekitar serta menjaga kondisi tersebut tetap dalam kondisi yang baik.
10. Serius dalam melaksanakan peringatan kemerdekaan dan juga dalam mengikuti mengheningkan cipta untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur mendahului kita. Tak lupa berikan do’a kepada para pahlawan agar Tuhan Yang Maha Esa menerima mereka di sisinya.
Dalam pendidikan untuk mengisi dan mengenang jasa pahlawan, dapat juga dilakukan oleh para guru dalam mendidik dan mengajar dengan sepenuh jiwa dan tulus. Sedangkan bagi para pelajar, belajar dengan sungguh-sungguh.
C. Pentingnya bangsa Indonesia dan para pemuda memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan.
1. Fenomena pemuda dan bangsa Indonesia sekarang ini.
Banyak sekali fenomena yang terjadi pada para pemuda dan bangsa Indonesia yang menunjukkan bahwa kepedulian mereka pada pahlawan dan kemerdekaan sangatlah kurang. Rasa nasionalisme di kalangan para pemuda dan bangsa Indonesia sangatlah kurang. Hal itu bisa dibuktikan dengan masih banyaknya para pemuda dan bangsa Indonesia yang tidak tau kapan hari pahlawan itu diperingati.
Contoh lain yang menunjukkan ketidakpedulian para pemuda dan bangsa Indonesia pada pahlawan dan kemerdekaan adalah banyaknya narkoba di Indonesia, terutama dikalangan pemuda, banyaknya pula yang terjerumus pada pergaulan bebas.
Orang-orang Indonesia sekarang cenderung meninggalkan kebudayaan asli negaranya dan lebih suka mengikuti budaya yang berasal dari luar itu artinya mereka telah menjadi korban westernisasi.
2. Peran pemuda dalam memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan
Bagi pemuda sekarang ada yang berpendapat bahwa memperingati hari pahlawan adalah sudah tidak jaman lagi. Tapi, memperingati hari pahlawan adalah suatub yang penting bagi bangsa terutama bagi para pemuda dan itu harus dilakukan dengan cara-cara yang baik dan bermanfaaat.
Memperingati hari pahlawan seharusnya tidak hanya dalam satu hari dalam satu tahun, tapi bisa juga dilakukan setiap hari atau yang disebut dengan mengisi kemerdekaan.
Mengisi kemerdekaan haruslah dengan hal-hal yang positif. Jika kita adalah pelajar atau mahasiswa, maka cara yang paling tepat untuk mengisi kemerdekaan adalah dengan belajar, menjauhi narkoba dan lebih suka menggunakan budaya dari dalam negeri, bukan meniru tanpa menyaring budaya dari luar yang masuk ke Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu :
1. Pentingnya memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan.
2. Para pemuda dan bangsa Indonesia haruslah memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif.
3. Para pemuda (pelajar dan mahasiswa) harus memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan dengan belajar sungguh-sungguh.
B. Saran
Memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan adalah hal yang sangat penting. Oleh karena itu, kita sebagai para pemuda dan bangsa Indonesia harus memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif.
DAFTAR PUSTAKA
- Badrika, I Wayan, 1997. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum. Jakarta : Erlangga
- Http://id.wikipedia.org/wiki/peristiwa_10_November
www.an.tv/s/?sid=48newsid=104945
- Http://rusabaweasn.com/memperingati-hari-pahlawan-di-tugu-pahlawan-surabaya.html
- Http://news.id.finroll.com/news/14-berita-terkini/171678-ribuan-orang-ikuti-gerak-jalan-perjuangan-mojosuro.html
- Http://denysuwarja.multiply.com/journal/item/II/arti-kemerdekaan
- Http://tigapilar.org/mod.php?mod=publisher&op-viewarticle8cid=6&artid=587
- Http://organisasi.org/cara-menghormati-jasa-para-pahlawan-Indonesia-mengorbankan-diri-demi-kita
- Http://denisuryana.wordpress.com/pemikiran-sederhana/memaknai-kemerdekaan
- Http://rydee.blogspot.com/2009/11/10-november-hari-pahlawan.html
- Http://choirurrizqi.wordpress.com/makalah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar