Welcome To My Blog

Welcome To My Blog.
Catch me on twitter @mukieSS / FB : mukie syakurrahman / Pin : 750 1A 9C4 / Line : mukiesya

Sabtu, 26 November 2011

ISD Dalam Bidang Ekonomi dan Politik

Ilmu Sosial Dasar dalam Bidang Ekonomi dan Politik
ILMU EKONOMI

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.
Ilmu ekonomi berdasarkan sifatnya dibagi 2 :
1.    Ilmu ekonomi positif adalah ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku2 ekonomi yang seharusnya terjadi
2.    Ilmu ekonomi positif adalah ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku2 manusia beradsarkan fakta, data, dan realita yang ada
Ilmu ekonomi berdasarkan strukturnya dibagi 3 :
1.    Ilmu ekonomi deskriptif adalah ilmu yang hanya bertugas mengumpulkjan data dari realita fakta, dan disimpulkan secara sederhana
2.    Teori ekonomi — menarik kesimpulan dari data yang telah terkumpul
ekonomi terapan– mnejawab pertanyaan dari data

Hubungan Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial Dasar
Dalam sistem pengajarannya ilmu sosial dasar dan ilmu ekonomi jelas berbeda, tetapi dalam suatu konteks ilmu tesebut harus digunakan secara bersamaan, dan seseorang yang mempelajari ilmu ekonomi wajib juga empelajari ilmu social dasar.  Karena dalam lingkungan kerja ekonomi, ilmu social sangatlah dibutuhkan dan sangat penting, saat keseharian bekerja dalam bidang ekonomi kita bergantung juga pada ilmu social, didalam lingkup kerja ekonomi dibutuhkan cara sosialisasi yang baik yang dapat menarik orang lain untuk bekerja sama dengan kita.

ILMU POLITIK

Ilmu Politik merupakan Ilmu yang mempelajari Politik, untuk mengetahui lebih lanjut maka perlulah diketahui definisi Politik itu sendiri, yaitu:
1.    Politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yangmenyangkut proses menetukan tujuan-tujuan dari sistem tersebut dan melaksanakan tujuan-tujuan tersebut. (Miriam Budiarjo)
2.    Politik menyangkut “who gets what, when, and how” (Harold Laswell)
3.    Politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat, dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masayarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
·       politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
·       politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
·       politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
·       politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.

Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Politik
Ilmu politik dan ilmu social merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan, karena dalam penerapan ilmu politik dibutuhkan kemampuan dalam ilmu social untuk berkomunikasi, seseorang yang mempelajari ilmu politik secara tak langsung ia akan belajar ilmu social.  Dalam diskusi politik saat mengemukakan pendapat dibutuhkan ilmu social agar saat mengemukakan pendapat, pendapat kita dapat diterima dengan baik.


Sumber :
http://rifkiaditya.wordpress.com/2011/11/13/isd-dalam-ilmu-ekonomi-dan-politik/
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_politik
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi

Rabu, 16 November 2011

10 November


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufiknnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.




DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II KAJIAN TEORI
A. Hari Pahlawan 2
1. Sejarah hari pahlawan 2
2. Pentingnya memperingati hari pahlawan 4
3. Cara-cara memperingati hari pahlawan 5
B. Kemerdekaan 6
1. Arti Kemerdekaan 6
2. Cara-cara mengisi kemerdekaan 7
C. Pentingnya bangsa Indonesia dan para pemuda memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan 8
1. Fenomena pemuda dan bangsa Indonesia sekarang ini 8
2. Peran pemuda dalam memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
Daftar Pustaka 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zaman semakin global. Umur kemerdekaan semakin tua. Jika dihitung sampai tahun 2009 ini, maka umur negara Indonesia adalah 64 tahun. Semakin tua umur Indonesia, semakin lupa pula para pemuda dan bangsa Indonesia terhadap para pahlawan dan kemerdekaan negaranya. Sudah lupa atau hilangnya kesadaran para pemuda dan bangsa Indonesia untuk menghargai jasa para pahlawan dengan memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif inilah yang mendasari kami menulis makalah ini.
Makalah yang kami beri judul “Pentingnya memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan” ini, selain kami buat karena hal diatas juga kami buat karena masih dalam susana hari pahlawan , tepatnya bulan November yang mana hari pahlawan diperingati pada tanggal 10 bulan November ini.
Karena hal-hal diatas itulah, di makalah ini akan dibahas tentang pentingnya para pemuda dan bangsa Indonesia dalam memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah hari pahlawan ?
2. Apa pentingnya memperingati hari pahlawan ?
3. Bagaimana cara-cara memperingati hari pahlawan ?
4. Apakah arti kemerdekaan ?
5. Bagaimana cara-cara mengisi kemerdekaan ?
6. Bagaimana fenomena yang terjadi pad para pemuda dan bangsa Indonesia sekarang ?
7. Bagaimana seharusnya peran pemuda dalam memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan ?
C. Tujuan
1. Agar mengetahui sejarah hari pahlawan
2. Agar mengetahui cara-cara dan pentingnya memperingati bhari pahlawan.
3. Agar mengetahui arti kemerdekaan dan cara mengisinya.
4. Menghimbau para pemuda dan bangsa Indonesia agar memperingati har pahlawan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hari Pahlawan.
1. Sejarah Hari Pahlawan
Sejarah hari pahlawan berkaitan dengan pertempuran yang terjadi di Surabaya atau yang terjadi di Surabaya atau yang disebut dengan Battle Of Surabaya.
Pertempuran ini diawali dgn insiden di Hotel Yamato, Tunjangan, Surabaya. Peristiwa di Hotel ini adalah pengibaran bendera negara Belanda (Merah, Putih, Biru) oleh pasukan Belanda tanpa persetujuan pemerintah RI pada tanggal 18 September 1945, tepatnya pukul 21.00 di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah Utara.
Keesokan hari ketika pemuda Surabaya melihatnya seketika meledak amarahnya. Mereka manganggap Belanda mau ,menancapkan kekuasaannya kembali ke negara Indonesia, dan dianggap melecehkan gerakan pengibaran bendera yang sedang berlangsung di Surabaya.
Begitu kabar tersebut tersebar di seluruh kota Surabaya, sebentar saja Jl. Tunjangan dibanjiri oleh rakyat, mulai dari pelajar berumur belasan tahun hingga pemuda dewasa, semua siap untuk menghadapi segala kemungkinan. Masa terus mengalir hinga memadati halaman hotel serta halaman gedung yang berdampingan penuh massa dengan luapan amarah. Agak ke belakang halaman hotel, beberapa tentara Jepang tampak berjaga-jaga. Situasi saat itu menjadi sangat eskplosif.
Tak lama kemudian Residen Sudirman datang. Kedatangan pejuang dan diplomat ulung yang waktu itu menjabat sebagai wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan) yang masih diakui pemerintah Dai Nippo Surabaya Syu, sekaligus sebagai residen Daerah Surabaya pemerintah RI, menyibak kerumunan massa lalu masuk ke Hotel. Ia ingin berunding dengan Mr. Ploegman dan Kawan-kawan. Dalam perundingan itu Sudirman meminta agar bendera Triwarna segera di turunkan.
Ploegman menolak, bahkan dengan kasar mengancam, ”Tentara sekutu telah menang perang, dan karena Belanda adalah anggota sekutu, maka sekarang pemerintah Belanda berhak menegakkan kembali pemerintah Hindia Belanda Republik Indonesia ? itu tidak kami akui”. Sambil mengangkat revolver, Ploegman memaksa Sudirman untuk segera pergi dan membiarkan bendera belanda tetap berkibar.
Melihat gelagat tidak menguntungkan itu, pemuda sidik dan Hariyono yang mendampingi Sudirman mengambil langkah taktis. Sidik menentang revolver dari tangan Ploegman. Revolver itu terpental dan meletus tanpa mengenai siapapun. Hariyono segera membawa Sudirman keluar, sementara Sidik terus bergulat dengan ploegman dan mencekiknya hingga tewas. Bebrarpa tentara Belanda menyerobot masuk karena mendengar letusan pistol, dan sambil menghunus pedang panjang lalu dengan sabetkan ke arah Sidik, sidikpun tersungkur.
Di luar hotel, para pemuda yang mengetahui kejadian itu langsung merangsek masuk ke Hotel dan terjadilah perkelahian di ruang muka hotel. Sebagian yang lain, berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera belanda. Hariyono yang semula bersama Sudirman turut terlibat dalam pemanjatan tiang bendera. Akhirnya ia bersama Kusno Wibowo berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan mengereknya ke puncak tiang kembali. Massa trakyat menyambut keberhasilan pengibaran bendera merah putih itu dengan pekik ”Merdeka” berulang kali, sebagai tanda kemenangan, kehormatan dan kedaulatan negara RI.
Kemudian meletuslah pertempuran perttama antara Indonesia melawan tentara Inggris pada tanggal 27 Oktober 1945, tepatnya pukul 11.00 pesawat terbang Inggris menyebarkan pamflet-pamflet yang berisi perintah agar rakyat Surabaya dan Jawa Timur menyerahkan senjata yang dirampas dari Jepang.
Sementara itu pemerintah RI berusaha menanyakan hal tersebut kepada Brigadir Jenderal Mallaby, namun ia mengaku tidak mau atas pamflet-pamflet itu dan dia berpendirian bahwa sekalipun sudah ada perjanjian dengan pemerintah RI, tetapi ia akan melaksanakan tindakan sesuai dengan isi pamflet-pamflet tersebut. Sikap ini menghilangkan kepercayaan pemerintah RI kepadanya. Pemerintah memerintahkan kepada para pemuda untuk siaga dalam menghadapi segala kemungkinan. Pada tanggal 27 Oktober 1945 terjadi kontak senjata yang pertama antara pihak pemuda lawan Inggris, kontak senjata ini meluas sehingga terjadi pertempuran pada tanggal 28, 29 dan 30 Oktober 1945. dalam pertempuran ini pasukan pasukan sekutu dapat dipukul mundur dan bahkan hampir dapat dihancurkan oleh pasukan Indonesia. Beberapa obyek vital berhasil direbut kembali oleh rakyat dan pemuda. Bahkan pemimpin pasukan sekutu (Inggris) Brigadir Jenderal Mallaby berhasil ditawan oleh para pemuda.
Melihat kenyataan itu, komandan sekutu menghubungi presiden, Soekarno untuk mendamaikan perselisihan antara bangsa Indonesia dengan pasukan Inggris di Surabaya. Pada tanggal 30 Oktober 1945 Bung Karno, Bung Hatta, Amir Syarifuddin datang ke Surabaya untuk mendamaikan perselisihan itu. Perdamaian berhasil dicaspai, tetapi setelah Soekarno, Hatta, Amir Syarifuddin dan Hawthorn kembali ke Jakarta pertempuran tidak dpat dielakkan lagi dan menyebabkan terbunuhnya Brigadir Jendral Mallaby.
Dengan kehancuran pasukan ini, Inggris mendatangkan bala bantuan dari divisi V dibawah mayor Jendral Mansergh dengan 24.000 orang anak buahnya mendarat di Surabaya. Tanggal 9 November 1945 Inggris mengeluarkan ultimatum yang berisi ancaman bahwa Inggris akan menggempar kota kota Surabaya. Dari laut, darat, dan udara. Apabila orang-orang Indonesia tidak menaati perintah-perintah Inggris. Inggris juga mengeluarkan intruksi yang isinya ”… bahwa semua pemimpin bangsa Indonesia dari semua pihak di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945 pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan dengan membawa bendera merah putih yang diletakkan di atas tanah pada jarak 100 meter dari tempat berdiri lalu mengangkat tangan tanda menyerah”.
Ultimatum itu tidak di taati oleh rakyat Indonesia di Surabaya. Pada tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran yang sangat dahsyat. Rakyat Indonesia di Surabaya bertekad untuk membela kemerdekaan secara mati-matian. Kejadian ini merupakan sebuah lambang keberanian dan kebulatan tekad dalam mempertahankan kemerdekaan dan membela Tanah Air Indonesia dari segala bentuk perjajahan. Peristiwa 10 November ini diperingati setiap tahun sebagai hari pahlawan oleh bangsa Indonesia.
2. Pentingnya memperingati hari Pahlawan
Har pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November 1945 sangat penting untuk diperingati oleh seluruh bangsa Indonesia. Dengan memperingati hari pahlawan , berati akan mengenang jasa-jasa para pahlawan Indonesia yang sudah membawa Indonesia menuju kemerdekaan. Itu artinya, kita menjalankan suatu pemikiran bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa-jasa para pahlawannya.
Selain itu, memperingati hari pahlawan menunjukkan masih adanya rasa nasionalisme rakyat Indonesia kepada negaranya. Dan bagi para pemuda, itu isa meningkatkan rasa nasionalisme di hati mereka.
Kita semua perlu mengangkat tinggi-tinggi jiwa agung dan revolusioner yang terkandung dalam hari pahlawan. Namun harus ditegaskan bahwa hari pahlawan harus kita rayakan dengan cara-cara dan semangat yang baru.
3. Cara-cara memperingati hari Pahlawan
Banyak sekali cara-cara yang bisa kita lakukan untuk memperingai hari pahlawan. Dan memperingati hari pahlawan tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan kita.
Adapun beberapa cara yang baik untuk memperingati hari pahlawan sebagai berikut :
di Jakarta, peringatan hari pahlawan yang dipusatkan di Taman Makam Pahlawan Kaliabta, Jakarta Selatan. Dan dipimpin langsung oleh presiden Susilo Bambang Yudoyono. Detik-detik mngheningkan cipta selama dua menit, tepat pukul 08.15 WIB pagi dan diiringi raungan sirine dan lagu gugur bunga sebagai pernghargaan dan do’a kepada para pahlawan yang gugur demi mengantarkan bangsa Indonesia ke gerbang kemerdekaan.
Di Palangkaraya, Kalimantan tengah mengheningkan dipimpin oleh polisi yang bertugas di jalan raya. Semua para pengendara dan pejalan kaki yang melintas menundukkan kepala dan berdo’a selama 60 detik.
Sementara itu, sejumlah pecinta alam meperingati hari pahlawan dengan atraksi terjun payung dari atas gedung bertingkat 35 di Jakarta. Aksi itu merupakan ekspresi dukungan mereka bagi KPK untuk berani memberantas korupsi, seperti para pahlawan yang dulu gagah berani ketika merebut kemerdekaan. Aksi terjun payung di ikuti oleh 2 penerjun Indonesia, 2 penerjun Malaysia dan seorang pemuda berdarah prancis. Mereka terjun payung dari lantai menara imperium dijalan HR Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan.
Lain lagi yang dilakukan oleh komunitas dari solidaritas pegiat lingkungan terbuka Jakarta. Mereka memperingati hari pahlawan dengan mengarak bendera merah putih ke kantor melalui perjalanan air dari Pintu Air Manggarai dan turun di halimun. Aksi itu dimaksudkan untuk mendukung pemberantasan korupsi, sekaligus pelestarian lingkungan dan pluralisme demi mewujudkan bangsa Indonesia yang kuat, kokoh dan berwibawa.
Dan dengan cara mengunjungi musium Tugu Pahlawan Surabaya. Selain itu di Surabaya, 15/11 (antara /finroll news) sekitar 3.422 peserta yang terdiri atas 440 tim, 27 regu dari TNI/Polri, mengikuti jejak jalan Mojokerto Surabaya (Mojosuro), minggu, yang mengambil rute napak tilas pejuang saat mengusir penjajah pada masa perang kemerdekaan. Napak tilas perjuangan itu mengikuti rute pejuang mulai dari Mojokerto ke Surabaya yaitu jalan Mojopahit, Jalan Raya jiwi Kimia, Krang Pilang dan Jalan Pahlawan.
Dari berbagagi macam cara yang dilakukan tadi, yang paling penting adalah di isi dengan hal-hal yang positif dan sesuai dengan pentingnya memperingati hari pahlawan.
B. Kemerdekaan
1. Arti Kemerdekaan
Kalau kita kaji dan renungkan lebih dalam lagi, kemerdekaan mempunyai beberapa arti trrsendiri, baik secara fisik – material maupun mental – spiritual. Antara arti yang satu dengan yang lainnya tidak bisa di lepaskan karena saling berkaitan dan mempengaruhi. Arti kemerdekaan itu sendiri adalah sebagai berikut :
Pertama, terbebas dari penjajahan bangsa lain atau bangsa asing. Bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai ini bisa terlepas dari kekuasaan penjajahan dengan pengorbanan yang sangat besar. Darah, jiwa dan raga serta harta benda yang tak terhingga telah menyatu pada bumi Indonesia, menjadi aksi berdirinya RI. Betapa besar pengorbanan bangsa Indonesia demi meraih kemerdekaan.
Kedua, bebas dari rasa takut dan khawatir. Orang dikatakan meredeka apabila tidak dikungkung atau diliputi rasa takut, cemas, dan khawatir yang berkepanjangan. Ia terbebas dari pikiran yang sempit dan pendek. Seandainya sudah terbebas rasa takut akan timbul keberanian, kreativitas dan munculnya ide-ide baru. Di sini kemerdekaan merupakan modal untuk berkembang.
Ketiga, bebas untuk mengemukakan pendapat, baik lisan maupun tulisan. Kebebasan untuk mengeluarkan pendapat merupakan hak setiap orang. Tentu saja dalam mengemukakan pendapat harus dilandasi rasa tanggung jawab, menghormati pendapat orang lain dan tidak asal mengeluarkan pendapat. Dalam mengeluarkan atau mengemukakan pendapat harus dibarengi kejujuran dan kebenaran. Jangan sampai mengemukakan pendapat berisi kebohongan dan fitnah.
Keempat, bebas menentukan nasib sendiri. Orang dikatakan merdeka seandainya bebas untuk memilih dan menentukan jalan hidupnya sendiri. Karena pada dasarnya, masa depan kita sendiri. Jalan man yang akan ditempuh, itu terserah kepada kita, apakah akan menempuh jalan lurus atau berliku. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kita tidak dibayangi, dikendalikan dan mendapat tekanan dari orang lain. Kehadiran orang lain sifatnya hanya membantu, memberi saran atau informal dan memotivasi. Pada akhirnya apapun yang akan kita lakukan atau perbuat maka akan kembali kepada diri kita masing-masing. Ingat, nasib suatu kaum tidak akan berubah kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya.
Kemerdekaan sesungguhnya adalah bila kita sudah bisa merasakan adil makmur secara merata ke seluruh negeri. Adil dalam arti kata merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain tanpa membedakan ras, agama atau budaya. Makmur dalam arti kita sudah bisa hidup alam kesejahteraan secara materi dan non materi. Adil dan makmur dalam arti kita bisa sejahtera secara moral dan bisa memandang diri dan orang lain sama seperti kita memandang diri kita sendiri.
Beberapa arti kemerdekaan di atas, hendaknya dijadikan bahan renungan dan intropeksi diri. Apakah kita sudah merasakan kemerdekaan yang sebenarnya.
2. Cara-cara mengisi Kemerdekaan
Sebagai warga negara Indonesia yang baik seharunya kita merenungkan kembali jasa-jasa pahlawan yang rela mengorbankan harta, keluarga, perasaan, waktu, tenaga, dan pikiran bahkan nyawa mereka. Mereka rela mati untuk merdeka.
Sebagai generasi penerus perlu bagi kita untuk mengenang jasa pahlawan dengan cara mengisi kemerdekaan dengan suatu hal yang berguna, yang dapat membuat para pahlawan bangga terhadap kita.
Diantara beberapa cara untuk mengisi kemerdekaan yang baik yaitu :
1. Belajar dengan baik bagi pelajar dan mahasiswa serta bekerja dengan baik bagi yang sudah bekerja lagi halal.
2. Menjaga keamanan dan ketertiban nasional dari segala bentuk ancaman pihak dalam maupun luar.
3. Menjalankan pancasila, peraturan perundang-undangan yang berlaku, aturan agama, serta budaya dalam masyarakat dengan baik dan benar.
4. Saling menghormati dan menghargai sesama anggota masyarakat dengan menerapkan musyawarah mufakat, tepo seliro, gotong royong, toleransi dan lain sebagainya.
5. Mencintai produk dalam negeri dengan menggunakan dan mengembangkan hasil produksi dalam negeri dari pada produk luar negeri.
6. Tidak melakukan perbuatan sia-sia yang tidak memberi manfaat seperti begadang, hura-hura, madat, tawuran, dugem, clubbing, nongkrong di mall, melakukan tindak kenakalan, dan lain sebagainya.
7. Rela berkorban dalam membela negara ketika kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diinjak-injak bangsa asing.
8. Memupuk semangat untuk maju dan menyetarakan diri dari bangsa-bangsa yang telah maju dengan cara-cara yang baik, demi erciptanya tujuan nasional seperti kesejahteraan rakyat dan terciptanya kedamaian di dunia.
9. Berperan aktif dalam pembangunan negara dan daerah lingkungan sekitar serta menjaga kondisi tersebut tetap dalam kondisi yang baik.
10. Serius dalam melaksanakan peringatan kemerdekaan dan juga dalam mengikuti mengheningkan cipta untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur mendahului kita. Tak lupa berikan do’a kepada para pahlawan agar Tuhan Yang Maha Esa menerima mereka di sisinya.
Dalam pendidikan untuk mengisi dan mengenang jasa pahlawan, dapat juga dilakukan oleh para guru dalam mendidik dan mengajar dengan sepenuh jiwa dan tulus. Sedangkan bagi para pelajar, belajar dengan sungguh-sungguh.
C. Pentingnya bangsa Indonesia dan para pemuda memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan.
1. Fenomena pemuda dan bangsa Indonesia sekarang ini.
Banyak sekali fenomena yang terjadi pada para pemuda dan bangsa Indonesia yang menunjukkan bahwa kepedulian mereka pada pahlawan dan kemerdekaan sangatlah kurang. Rasa nasionalisme di kalangan para pemuda dan bangsa Indonesia sangatlah kurang. Hal itu bisa dibuktikan dengan masih banyaknya para pemuda dan bangsa Indonesia yang tidak tau kapan hari pahlawan itu diperingati.
Contoh lain yang menunjukkan ketidakpedulian para pemuda dan bangsa Indonesia pada pahlawan dan kemerdekaan adalah banyaknya narkoba di Indonesia, terutama dikalangan pemuda, banyaknya pula yang terjerumus pada pergaulan bebas.
Orang-orang Indonesia sekarang cenderung meninggalkan kebudayaan asli negaranya dan lebih suka mengikuti budaya yang berasal dari luar itu artinya mereka telah menjadi korban westernisasi.
2. Peran pemuda dalam memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan
Bagi pemuda sekarang ada yang berpendapat bahwa memperingati hari pahlawan adalah sudah tidak jaman lagi. Tapi, memperingati hari pahlawan adalah suatub yang penting bagi bangsa terutama bagi para pemuda dan itu harus dilakukan dengan cara-cara yang baik dan bermanfaaat.
Memperingati hari pahlawan seharusnya tidak hanya dalam satu hari dalam satu tahun, tapi bisa juga dilakukan setiap hari atau yang disebut dengan mengisi kemerdekaan.
Mengisi kemerdekaan haruslah dengan hal-hal yang positif. Jika kita adalah pelajar atau mahasiswa, maka cara yang paling tepat untuk mengisi kemerdekaan adalah dengan belajar, menjauhi narkoba dan lebih suka menggunakan budaya dari dalam negeri, bukan meniru tanpa menyaring budaya dari luar yang masuk ke Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu :
1. Pentingnya memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan.
2. Para pemuda dan bangsa Indonesia haruslah memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif.
3. Para pemuda (pelajar dan mahasiswa) harus memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan dengan belajar sungguh-sungguh.
B. Saran
Memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan adalah hal yang sangat penting. Oleh karena itu, kita sebagai para pemuda dan bangsa Indonesia harus memperingati hari pahlawan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif.
DAFTAR PUSTAKA
- Badrika, I Wayan, 1997. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum. Jakarta : Erlangga
- Http://id.wikipedia.org/wiki/peristiwa_10_November
www.an.tv/s/?sid=48newsid=104945
- Http://rusabaweasn.com/memperingati-hari-pahlawan-di-tugu-pahlawan-surabaya.html
- Http://news.id.finroll.com/news/14-berita-terkini/171678-ribuan-orang-ikuti-gerak-jalan-perjuangan-mojosuro.html
- Http://denysuwarja.multiply.com/journal/item/II/arti-kemerdekaan
- Http://tigapilar.org/mod.php?mod=publisher&op-viewarticle8cid=6&artid=587
- Http://organisasi.org/cara-menghormati-jasa-para-pahlawan-Indonesia-mengorbankan-diri-demi-kita
- Http://denisuryana.wordpress.com/pemikiran-sederhana/memaknai-kemerdekaan
- Http://rydee.blogspot.com/2009/11/10-november-hari-pahlawan.html
- Http://choirurrizqi.wordpress.com/makalah/

Selasa, 15 November 2011

ISD Dalam Bidang Psikologi


Pengertian Ilmu Sosial Dasar (ISD)

Berdasarkan sumber filsafat yang dianggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan dapat dikelompokan menjadi tiga :
  1. Natural sciences (ilmu-ilmu alamiah), meliputi: Fisika, Kimia, Astronomi, Biologi dan lain-lain.
  2. Sosial sciences (ilmu-ilmu sosial) terdiri dari: Sosiologi, Ekonomi, Politik antropologi, Sejarah, Psikologi, Geografi dan lain-lain.
  3. Humanities (ilmu-ilmu budaya) meliputi: Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dan lain-lain.

Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan.
Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah masalah sosial khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian pengertian (fakta, konsep teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psikologi sosial.
Ilmu sosial dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu sosial dasar yang dipadukan, karena ilmu sosial dasar tidak memiliki objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga ia tidak mengembangkan suatu penilitian sebagaimana suatu disiplin ilmu seperti ilmu-ilmu sosial diatas.
Ilmu sosial dasar merupakan suautu bahan studi atau program pekerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan atau pengerjaan yang di Indonesia diberikan di perguruan tinggi.



Pengertian Psikologi Sosial
Psikologi sosial sebagai ilmu yang merupakan cabang ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial, seperti situasi kelompok,situasi massa dan sebagainya termasuk di dalamnya interaksi antara orang dan hasil kebudayanya. Psikologi sosial juga merupakan suatu ilmu pengetahuan baru dalam abad modern. Ilmu ini mulai di rintis pada tahun 1930 di amerika serikat dan kemudian juga di Negara-negara lain. Sebagai displin ilmu yang relatif baru dalam perkembangannya ia banyak menggunakan materi-materi yang sudah tersedia dalam disiplin ilmu sosial lainnya, seperti dari sosiologi dan antropologi misalnya konsep-konsep tentang norrna,sruktur social dan peran adalah konsep yang di ambil dari disiplin ilmu yang sudah lebih dahulu berkembang. Pengkajian psikologi social dan ruang lingkupnya akan dapat member gambaran tentang apa pengertian psikologi sosial dan apa saja yang menjadi objek dalam studinya. Mempelajari modul Psikologi Sosial dan Ruang Lingkupnya merupakan pangkal otakuntuk mengetahui lebih lanjut tentang prinsip-prinsip maupun proses yang tingkah laku seseorang sebagai mahluk sosial.

Definisi-definisi Psikologi Sosial menurut Para Ahli
1.      Hubert Bonner
Psikologi Sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.
2.      A.M . chorus
Psikologi Sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai anggota suatu masyarakat
3.      Michener & Delamater : 1999
Psikologi Sosial adalah studi alami tentang sebab-sebab dari prilaku sosial manusia
4.      Gordon Allport : 1985
Psikologi Sosial adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain, baik secara nyata/aktual, dalam bayangan/imajinasi dan dalam kehadiran
yang tidak langsung (implied)
5.    Davis O Sears
Psikologi Sosial merupakan usaha sistematis untuk memahami prilaku sosial, yakni :
a)      Bagaimana kita mengamati orang lain dan situasi social
b)      Bagaimana orang lain bereaksi terhadap kita.
c)      Bagaimana kita dipengaruhi oleh situasi social
6.    Shaw & Costanzo : 1970
Psikologi Sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu sebagai fungsi dari rangsang-rangsang sosial.
7.    Berhm & Kassin
Psikologi Sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari cara individu berpikir, merasa, dan bertingkah laku dalam setting sosial.



Ruang Lingkup Psikologi Sosial
Ditinjau dari segi objeknya,psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan besar,yaitu:
a.       Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari manusia
b.      Psikologi yang menyelidiki gdan mempelajari hewan,yang umumnya lebih tegas disebut psikologi hewan
Kesulitan lain dalam pembentukan teori psikologi social adalah menentukan ruang lingkup suatu teori seperti berikut ini:
a)      jangkauan penerapan (comprehensiveness), yaitu untuk berapa banyak (macam) fenomena atau kepribadian teori ini dapat diterapkan.
b)      Keterbatasan ,yaitu sampai dimana perlu diberikan prasyarat pada kondisi dimana fenomena itu timbul agar suatu teori dapat dinyatakan berlaku.
c)      Keumuman (generality),sampai dimana teori bias diperluas untuk mencakup situasi-situasi yang tidak tercakup dalam fenomena awal yang dijadikan dasar untuk penyusunan teori yang bersangkutan.
Sebagaimana ilmu-ilmu yang lain,psikologi sosial bertujuan untuk mengerti suatu gejala atau fenomena.dengan mengerti suatu fenomena,kita dapat membuat peramalan-peramalan tentang kapan akan terjadinya fenomena tersebut dan bagaimana hal itu akan terjadi. Selanjutnya , dengan pengertian dan kemampuan peramalan itu,kita dapat mengendalikan fenomenaitu sampai batas-batas tertentu. Inilah sebetulnya tujuan dari ilmu,termasuk psikologi sosial. (namun,tentu saja tidak selalu kalau kita bisa mengontrol suatu gejala maka kita sudah mengerti betul tentang gejala itu. Seorang pengemudi mobil misalnya,dapat mengendalikan mobilnya tanpa ia mengrti betul tentang mekanisme yang menggerakkan mobil tersebut).
Psikologi yang dipelajari secara praktis dapat dipraktekan dalam bermacam-macam bidang ,misalnya dalam bidang pendidikan,dalam bidang indrusti atau perusahaan dan sebagainya. Psikologi yang berusaha mempelajari jiwa manusia, ternyata banyak mendapat kesulitan ,oleh karena objek penyelidikannya adlah abstrak ,yang tidak dapat diselidiki secara langsung,tetapi diselidiki keaktifannya yang terlibat melalui manifestasi tingkah laku atau perbuatan. Dapat dimisalkan bila kita mempelajari tentang angina,objeknya sendiri secara langsung tidak dapat dilihat ,namun dari keaktifannya ,bila ada daun yang bergerak atau debu beterbangan ,maka jelas ada ,seperti itu pulalah bila kita mempelajari jiwa.
Jadi dalam mempelajari psikologi ini,kita akan membatasi diri pada tingkah laku manusia,karena manusia adalah makhluk tuhan tertinggi derajatnya diantara makhluk-makhluk yang lain.

Metode-Metode Psikologi Sosial
Dalam psikologi sosial ada beberapa metode yang dilakukan secara empiris tidak seperti ketika psikologi sosial hanya dipikir dan direnungkan tanpa bukti dan fakt-fakta yang jelas, ada beberapa metode yang dikemukakan oleh beberapa ahli :
1.             Metode Eksperimen
Wilhem Wundt adalah yang pertama memakai dam mendasarkan metode ini kedalam psikologi sosial secara ilmiah, dalam metode ini ada beberapa syarat yang diajukan oleh Wilhem:
a)      kita harus dapat menetukan dengan tepat waktu terjadi gejala yang ingin kita selidiki
b)      kita harus dapat mengikuti langsung gejala yang ingin kita selidiki dari mulanya sampai pada akhirnya, dan kita harus mengamati dengan perhatian yang khusus
c)      tiap-tiap observasi (pengamatan) harus dapat kita ulangi dalam keadaan-keadaan yang sama
d)     kita harus mengubah-ubah dengan sengaja syarat- syarat keadaan eksperimen Maksud metode ini memanglah untuk menimbulkan dengan sengaja suatu gejala guna dapat menyelidiki berlangsungnya dengan persiapan yang cukup dan perhatian yang khusus.

2.              Metode Survey
Dalam metode ini penyelidik mengumpulkan keterangan- keterangan seluas mungkin mengenai kelompok tertentu yang ingin dia selidiki, kebiasaan survey yang digunakan adalah dengan wawancara, observasi dan angket untuk mendapatkan keterangan

3.              Metode Diagnotik-Psikis
Dalam mengumpulkan beberapa keterangan biasanay penyelidik tidak melakuakan dengan biasa, kadang perlu dilakukan uji test-test psikolgi yang dapat menggambarkan segi-segi psikologi yang lebih dalam mendapat keterangan.

4.              Metode Sosiometri
Morena adalah orang yang berjasa dalam metode ini karena  dialah yang menemukannya, yang mana metode ini merupakan metode baru dalam ilmu sosial dan terfokus untuk meneliti “intra-group- relations” atau saling berhubungan antara anggota kelompok di dalam suatu kelompok.

Masalah-Masalah Sosial dan Ilmu Sosial
A.      Masalah-masalah sosial
Masalah-masalah yang dihadapi masyarakat tidaklah sama, hal ini disebabkan perbedaan tingkat  perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan alam dimana masyarakat itu hidup. Masalah-maslah tersebut dapat berupa masalah sosial, moral, politik, ekonomi, agama dll
Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya bahwa masalah sosial selalu ada kaitannya dengan nilai-nilai moral dan pranata-pranata sosial. Pengertian masalah sosial :
1.      Menurut masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial.
2.      Menurut para ahli, adalah suatu kondisi atau perkembangan dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
Contoh: pedagang kaki lima menurut definisi umum bukanlah masalah sosial karena merupakan upaya mencari nafkah, dan pelayanan warga pada taraf hidup tertentu. Tetapi bagi perencana kota merupakan sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan.
Dengan demikian suatu masalah bisa digolongkan sebagai masalah sosial oleh ahli belum tentu dianggap masalah sosial oleh umum. Sebaliknya ada juga masalah yang dianggap masalah sosial oleh umum tetapi tidak oleh ahli.
            Batasan mengenai masalah sosial ditegaskan oleh Leslie (1974) yang mendefinisikan bahwa masalah sosial sebagai suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai, dan karenanya dirasakan perlu untuk diatasi atau diperbaiki.

b.      Masalah-masalah sosial dan ahli ilmu sosial  
Masalah-masalah sosial muncul sejak adanya peradaban manusia, karena dianggap sebagai sesuatu yang menganggu kesejahteraan hidup. Hal itu merangsang masyarakat untuk mengidentifikasi, menganalisa, memahami dan memikirkan cara untuk mengatasinya. Sebelum ada ahli-ahli ilmu sosial masyarakat yang peka terhadap masalah sosial adalah ahi filsafat, pemuka agama, ahli politik dan kenegaraan.
Disamping itu berbagai disiplin ilmu tergolong dalam ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, sosiologi, politik, psikologi sosial, komunikasi menjadiakan masalah sosial sebagai ruang lingkup studi tetapi pusat studinya bukanlah pada masalah sosial, namun pada usaha memahami hakikat manusia menurut perspektif masing-masing. Sedangkan masalah sosial dipandang sebagai akibat dari proses perubahan sosial dan kebudayaan.
Sejumlah ahli ilmu sosial seperti Merton dan Nizbet (1961) Denzin (1973), Gerson (1969) dan Brodly (1976) merasakan bahwa dengan menggunakan pendekatan masalah-masalah sosial sebagai kerangkanya maka hakikat masyarakat dan kebudayaan manusia akan lebih dapat dipahami. Begitu juga berbagai pemikiran yang secara masuk akal dapat dipertanggung jawabkan yang berkenaan dengan usaha-usaha untuk memperbaiki masalah-masalah sosial tersebut akan lebih dapat dikembangkan.



Referensi
  • http://sulfikar.com/ilmu-sosial-dasar-defenisi-kuliah-i.html
  • http://fahmiinformatika.blogspot.com/
  • http://www.scribd.com/doc/11492677/Psikologi-Belajar-Sosial

ISD Dalam Bidang Sosiologi


Sosiologi
Pengertian sosiologi

Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial.

Kegunaan Sosiologi
Sosiologi mempunyai kegunaan dalam menemukan sebab terjadinya masalah sosial dan dalam tahap pembangunan.
1) Dalam menemukan sebab terjadinya masalah sosial
Sesuai dengan objek kajiannya, sosiologi terutama meneliti gejala-gejala dalam masyarakat , seperti norma-norma, kelompok sosial, perubahan sosial dan kebudayaan, serta perwujudannya. Tetapi dalam masyarakat, gejala-gejala tersebut sebagian ada yang berlangsung tidak dengan semestinya atau tidak normal. Gejala-gejala yang tidak normal tersebut dinamakan sebagai masalah sosial. Sosiologi dalam hal ini bermanfaat dalam hal menyoroti masalah –masalah sosial walaupun sebenarnya sosiologi juga bermanfaat bagi bidang-bidang lainnya, misalnya pemerintahan, pendidikan, juga industri.
Dalam sosiologi, untuk mengatasi masalah-masalah sosial yang terjadi seperti kemiskinan, masalah yang terjadi pada generasi muda, alkoholisme bahkan pelacuran, diperlukan suatu perencanaan sosial yang baik. Untuk itu, terlebih dahulu perlu dilihat lagi masalah-masalah sosialseperti apakah yang sebenarnya dihadaoi
Sosiologi berusaha mempelajari masalah-masalah sosial tersebut dengan tujuan untuk menemuka sebab terjadinya masalah tersebut, tetapi tidak terlalu menekankan pada pemecahan atau jalan keluar dari masalah tersebut. Dengan penelitian yang dilakukan, akan diperoleh ata dan kemudian digunakan untuk merencanakan kebijakan yang menyangkut masyarakat.
2) Dalam tahap pembangunan
Suatu penelitian yang dilakukan pada dasarnya bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran yang sejalan dengan hasrat atau keinginan manusia untuk mengetahui apa yang dihadapinya dalam kehidupan. Selain itu, penelitian juga merupakan saran bagi masyarakat untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi.
Penelitian dalam sosiologi sendiri merupakan proses pengungkapan kebenaran dengan menggunakan konsep-konsep dasar seperti interaksi sosial, kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, lapisan sosial, kekuasaan, dan wewenang, perubahan-perubahansosial, dan masalah sosial. Hasil penelitian sosiologi nantinya dapat dimanfaatkan oleh ilmu-ilmu sosial lainnya, karena penelitian sosiologi banyak memusatkan perhatian kepada masyarakat.

Objek Sosiologi
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek.
•         Objek Material
Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.
•         Objek Formal
Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
•         Objek budaya
Objek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain.
•         Objek Agama
Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat.dan banyak juga hal-hal ataupaun dampak yang memengaruhi hubungan manusia.

Ruang Lingkup Sosiologi

Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara bervariasi. Misalnya seorang sosiolog mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di Indonesia saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebut berperilaku nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut. Hampir semua gejala sosial yang terjadi didesa maupun di kota baik individu ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan menggunakan prosedur ilmiah. Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya.Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial yang berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok di lingkugan masyarakat. Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal, misalnya antara lain:
•         Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan produksi, distribusi,dan penggunaan sumber-sumber kekayaan alam;
•         Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan dengan apa yang dialami warganya;
•         Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya usaha kegiatan manusia beserta prestasinya yang tercatat, dan sebagainya.
Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya. Dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah, sepanjang kejadian itu memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup kelompok-kelompok, atau beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok manusia. Sebagai contoh, riwayat suatu negara dapat dipelajari dengan mengungkapkan latar belakang terbentuknya suatu negara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara sampai perjalanan negara di masa yang akan datang. Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat memengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Selama kelompok itu ada, maka selama itu pula akan terlihat bentuk-bentuk, cara-cara, standar, mekanisme, masalah, dan perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor tersebut dapat memengaruhi hubungan antara manusia dan berpengaruh terhadap analisis sosiologi.

Ciri-ciri Sosiologi
Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut.

Empiris, yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).
Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.

Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut.
Sosiologi adalah ilmu sosial karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan.
Sosiologi termasuk disiplin ilmu normatif, bukan merupakan disiplin ilmu kategori yang membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.
Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan ilmu pengetahuan terapan.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang digunakan.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia.

Referensi
  • http://sulfikar.com/ilmu-sosial-dasar-defenisi-kuliah-i.html
  • http://fahmiinformatika.blogspot.com/
  • http://massofa.wordpress.com/2008/02/06/bidang-kajian-sosiologi-dan-interaksi- sosial/
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi

ISD Dalam BIidang Anthropologi

Pengertian Antropologi
Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti "manusia", dan logos yang berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial, jadi antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang budayamasyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Terbentuklah ilmu antropologi dengan melalui beberapa fase. Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Menurut William A. Haviland, antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia. Sedangkan David Huntermemberikan pendapatnya bahwa antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia. Selanjutnya Koentjaraningrat menyatakan antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
Dari definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana antropologi, yaitu sebuah ilmu yang mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik serta kebudayaan (cara-cara berprilaku, tradisi-tradisi, nilai-nilai) yang dihasilkan sehingga setiap manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda.

Pengertian Budaya
Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Dengan demikian, kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan digunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah-laku dan tindakan-tindakannya.
Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya.
Sebagai pengetahuan, kebudayaan adalah suatu satuan ide yang ada dalam kepala manusia dan bukan suatu gejala (yang terdiri atas kelakuan dan hasil kelakuan manusia). Sebagai satuan ide, kebudayaan terdiri atas serangkaian nilai-nilai, norma-norma yang berisikan larangan-larangan untuk melakukan suatu tindakan dalam menghadapi suatu lingkungan sosial, kebudayaan, dan alam, serta berisi serangkaian konsep-konsep dan model-model pengetahuan mengenai berbagai tindakan dan tingkah laku yang seharusnya diwujudkan oleh pendukungnya dalam menghadapi suatu lingkungan sosial, kebudayaan, dan alam. Jadi nilai-nilai tersebut dalam penggunaannya adalah selektif sesuai dengan lingkungan yang dihadapi oleh pendukungnya.
Dari beberapa sisi, kebudayaan dapat dipandang sebagai: (1) Pengetahuan yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat yang memiliki kebudayaan tersebut; (2) Kebudayaan adalah milik masyarakat manusia, bukan daerah atau tempat yang mempunyai kebudayaan tetapi manusialah yang mempunyai kebudayaan; (3) Sebagai pengetahuan yang diyakini kebenarannya, kebudayaan adalah pedoman menyeluruh yang mendalam dan mendasar bagi kehidupan masyarakat yang bersangkutan; (4) Sebagai pedoman bagi kehidupan, kebudayaan dibedakan dari kelakuan dan hasil kelakuan; karena kelakuan itu terwujud dengan mengacu atau berpedoman pada kebudayaan yang dipunyai oleh pelaku yang bersangkutan.

Hubungan Antropologi dan Budaya
Kata Kebudayaan atau budaya adalah kata yang sering dikaitkan dengan Antropologi. Secara pasti, Antropologi tidak mempunyai hak eksklusif untuk menggunakan istilah ini. Seniman seperti penari atau pelukis juga memakai istilah ini atau diasosiasikan dengan istilah ini, bahkan pemerintah juga mempunyai departemen untuk ini. Konsep ini memang sangat sering digunakan oleh Antropologi dan telah tersebar kemasyarakat luas bahwa Antropologi bekerja atau meneliti apa yang sering disebut dengan kebudayaan. Seringnya istilah ini digunakan oleh Antropologi dalam pekerjaan-pekerjaannya bukan berarti para ahli Antropolgi mempunyai pengertian yang sama tentang istilah tersebut. Seorang Ahli Antropologi yang mencoba mengumpulkan definisi yang pernah dibuat mengatakan ada sekitar 160 defenisi kebudayaan yang dibuat oleh para ahli Antropologi. Tetapi dari sekian banyak definisi tersebut ada suatu persetujuan bersama diantara para ahli Antropologi tentang arti dari istilah tersebut. Salah satu definisi kebudayaan dalam Antropologi dibuat seorang ahli bernama Ralph Linton yang memberikan defenisi kebudayaan yang berbeda dengan pengertian kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari: “Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat dan tidak hanya mengenai sebagian tata cara hidup saja  yang dianggap lebih tinggi dan lebih diinginkan”.
Jadi, kebudayaan menunjuk pada berbagai aspek kehidupan. Istilah ini meliputi cara-cara berlaku, kepercayaan-kepercayaan dan sikap-sikap, dan juga hasil dari kegiatan manusia yang khas untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu.
Seperti semua konsep-konsep ilmiah, konsep kebudayaan berhubungan dengan beberapa aspek “di luar sana” yang hendak diteliti oleh seorang ilmuwan. Konsep-konsep kebudayaan yang dibuat membantu peneliti dalam melakukan pekerjaannya sehingga ia tahu apa yang harus dipelajari. Salah satu hal yang diperhatikan dalam penelitian Antropologi adalah perbedaan dan persamaan mahluk manusia dengan mahluk bukan manusia seperti simpanse atau orang-utan yang secara fisik banyak mempunyai kesamaan-kesamaan. Bagaimana konsep kebudayaan membantu dalam membandingkan mahluk-mahluk ini? Isu yang sangat penting disini adalah kemampuan belajar dari berbagai mahluk hidup. Lebah melakukan aktifitasnya hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun dalam bentuk yang sama. Setiap jenis lebah mempunyai pekerjaan yang khusus dan melakukan kegiatannya secara kontinyu tanpa memperdulikan perubahan lingkungan disekitarnya. Lebah pekerja terus sibuk mengumpulkan madu untuk koloninya. Tingkah laku ini sudah terprogram dalam gen mereka yang berubah secara sangat lambat dalam mengikuti perubahan lingkungan di sekitarnya. Perubahan tingkah laku lebah akhirnya harus menunggu perubahan dalam gen nya. Hasilnya adalah tingkah-laku lebah menjadi tidak fleksibel. Berbeda dengan manusia, tingkah laku manusia sangat fleksibel. Hal ini terjadi karena kemampuan yang luar biasa dari  manusia untuk belajar dari pengalamannya. Benar bahwa manusia tidak terlalu istimewa dalam belajar karena mahluk lainnya pun ada yang mampu belajar, tetapi kemampuan belajar dari manusia sangat luar-biasa dan hal lain yang juga sangat penting adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan apa yang telah dipelajari itu.

Perkembangan Antropologi
Seperti halnya Sosiologi, Antropologi sebagai sebuah ilmu juga mengalami tahapan-tahapan dalam perkembangannya. Koentjaraninggrat menyusun perkembangan ilmu Antropologi menjadi empat fase sebagai berikut:
1.     Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an)
Sekitar abad ke-15-16, bangsa-bangsa di Eropa mulai berlomba-lomba untuk menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika, Amerika, Asia, hingga keAustralia. Dalam penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-hal baru. Mereka juga banyak menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka. Kisah-kisah petualangan dan penemuan mereka kemudian mereka catat di buku harian ataupun jurnal perjalanan. Mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku asing tersebut. Mulai dari ciri-ciri fisik, kebudayaan, susunan masyarakat, atau bahasa dari suku tersebut. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing tersebut kemudian dikenal dengan bahanetnogragfi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa.
Bahan etnografi itu menarik perhatian pelajar-pelajar di Eropa. Kemudian, pada permulaan abad ke-19 perhatian bangsa Eropa terhadap bahan-bahan etnografi suku luar Eropa dari sudut pandang ilmiah, menjadi sangat besar. Karena itu, timbul usaha-usaha untuk mengintegrasikan seluruh himpunan bahan etnografi.
2.     Fase Kedua (tahun 1800-an)
Pada fase ini, bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun menjadi karangan-karangan berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat pada saat itu. masyarakat dan kebudayaan berevolusi secara perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama. Mereka menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang tertinggal, dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya
Pada fase ini, Antopologi bertujuan akademis, mereka mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk memperoleh pemahaman tentang tingkat-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan manusia.
3.     Fase Ketiga (awal abad ke-20)
Pada fase ini, negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangunkoloni di benua lain seperti Asia, Amerika, Australia dan Afrika. Dalam rangka membangun koloni-koloni tersebut, muncul berbagai kendala seperti serangan dari bangsa asli, pemberontakan-pemberontakan, cuaca yang kurang cocok bagi bangsa Eropa serta hambatan-hambatan lain. Dalam menghadapinya, pemerintahan kolonial negara Eropa berusaha mencari-cari kelemahan suku asli untuk kemudian menaklukannya. Untuk itulah mereka mulai mempelajari bahan-bahan etnografi tentang suku-suku bangsa di luar Eropa, mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya, untuk kepentingan pemerintah kolonial.
4.     Fase Keempat (setelah tahun 1930-an)
Pada fase ini, Antropologi berkembang secara pesat. Kebudayaan-kebudayaan suku bangsa asli yang dijajah bangsa Eropa, mulai hilang akibat terpengaruh kebudayaan bangsa Eropa.
Pada masa ini pula terjadi sebuah perang besar di Eropa, Perang Dunia II. Perang ini membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia dan membawa sebagian besar negara-negara di dunia kepada kehancuran total. Kehancuran itu menghasilkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan kesengsaraan yang tak berujung.
Namun pada saat itu juga, muncul semangat nasionalisme bangsa-bangsa yang dijajah Eropa untuk keluar dari belenggu penjajahan. Sebagian dari bangsa-bangsa tersebut berhasil mereka. Namun banyak masyarakatnya yang masih memendam dendam terhadap bangsa Eropa yang telah menjajah mereka selama bertahun-tahun.
Proses-proses perubahan tersebut menyebabkan perhatian ilmu antropologi tidak lagi ditujukan kepada penduduk pedesaan di luar Eropa, tetapi juga kepada suku bangsa di daerah pedalaman Eropa seperti suku bangsa Soami, Flam dan Lapp.

Dalam kenyataannya, Antropologi mempelajari semua mahluk manusia yang pernah hidup pada semua waktu dan semua tempat yang ada di muka bumi ini. Mahluk manusia ini hanyalah satu dari sekian banyak bentuk mahluk hidup yang ada di bumi ini yang diperkirakan muncul lebih dari 4 milyar tahun yang lalu.
Antropologi bukanlah satu satunya ilmu yang  mempelajari manusia. Ilmu-ilmu lain seperti ilmu Politik yang mempelajari kehidupan politik manusia, ilmu Ekonomi yang mempelajari ekonomi manusia atau ilmu Fisiologi yang mempelajari tubuh manusia dan masih banyak lagi ilmuilmu lain, juga mempelajari manusia. Tetapi ilmu-ilmu ini tidak mempelajari atau melihat manusia secara menyeluruh atau dalam ilmu Antropologi disebut dengan Holistik, seperti yang dilakukan oleh Antropologi. Antropologi berusaha untuk melihat segala aspek dari diri mahluk manusia pada semua waktu dan di semua tempat, seperti: Apa yang secara umum dimiliki oleh semua manusia? Dalam hal apa saja mereka itu berbeda? Mengapa mereka bertingkah-laku seperti itu? Ini semua adalah beberapa contoh pertanyaan mendasar dalam studi-studi Antropologi.

Antropologi Sosial-Budaya
Antropologi Sosial-Budaya atau lebih sering disebut Antropologi Budaya berhubungan dengan apa yang sering disebut dengan Etnologi. Ilmu ini mempelajari tingkah-laku manusia, baik itu tingkah-laku individu atau tingkah laku kelompok. Tingkah-laku yang dipelajari disini bukan hanya kegiatan yang bisa diamati dengan mata saja, tetapi juga apa yang ada dalam pikiran mereka. Pada manusia, tingkah-laku ini tergantung pada proses pembelajaran. Apa yang mereka lakukan adalah hasil dari proses belajar yang dilakukan oleh manusia sepanjang hidupnya disadari atau tidak. Mereka mempelajari bagaimana bertingkah-laku ini dengan cara mencontoh atau belajar dari generasi diatasnya dan juga dari lingkungan alam dan sosial yang ada disekelilingnya. Inilah yang oleh para ahli Antropologi disebut dengan kebudayaan. Kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia, baik itu kelompok kecil maupun kelompok yang sangat besar inilah yang menjadi objek spesial dari penelitian-penelitian Antropologi Sosial Budaya. Dalam perkembangannya Antropologi Sosial-Budaya ini memecah lagi kedalam bentuk-bentuk spesialisasi atau pengkhususan disesuaikan dengan bidang kajian yang dipelajari atau diteliti. Antroplogi Hukum yang mempelajari bentuk-bentuk hukum pada kelompok-kelompok masyarakat atau Antropologi Ekonomi yang mempelajari gejala-gejala serta bentuk-bentuk perekonomian pada kelompok-kelompok masyarakat adalah dua contoh dari sekian banyak bentuk spesialasi dalam Antropologi Sosial-Budaya.
Kebudayaan yang dimiliki oleh manusia juga dimiliki dengan cara belajar. Dia tidak diturunkan secara bilogis atau pewarisan melalui unsur genetis. Hal ini perlu ditegaskan untuk membedakan perilaku manusia yang digerakan oleh kebudayaan dengan perilaku mahluk lain yang tingkah-lakunya digerakan oleh insting.
Ketika baru dilahirkan, semua tingkah laku manusia yang baru lahir tersebut digerakkan olen insting dan naluri. Insting atau naluri ini tidak termasuk dalam kebudayaan, tetapi mempengaruhi kebudayaan. Contohnya adalah kebutuhan akan makan. Makan adalah kebutuhan dasar yang tidak termasuk dalam kebudayaan. Tetapi bagaimana kebutuhan itu dipenuhi; apa yang dimakan, bagaimana cara memakan adalah bagian dari kebudayaan. Semua manusia perlu makan, tetapi kebudayaan yang berbeda dari kelompok-kelompoknya menyebabkan manusia melakukan kegiatan dasar itu dengan cara yang berbeda. Contohnya adalah cara makan yang berlaku sekarang. Pada masa dulu orang makan hanya dengan menggunakan tangannya saja, langsung menyuapkan makanan kedalam mulutnya, tetapi cara tersebut perlahan lahan berubah, manusia mulai menggunakan alat yang sederhana dari kayu untuk menyendok dan menyuapkan makanannya dan sekarang alat tersebut dibuat dari banyak bahan. Begitu juga tempat dimana manusia itu makan. Dulu manusia makan disembarang tempat, tetapi sekarang ada tempat-tempat khusus dimana makanan itu dimakan.  Hal ini semua terjadi karena manusia mempelajari atau mencontoh sesuatu yang dilakukan oleh generasi sebelumya atau lingkungan disekitarnya yang dianggap baik dan berguna dalam hidupnya.
Sebaliknya kelakuan yang didorong oleh insting tidak dipelajari. Semut semut yang dikatakan bersifat sosial tidak dikatakan memiliki kebudayaan, walaupun mereka mempunyai tingkah-laku yang teratur. Mereka membagi pekerjaannya, membuat sarang dan mempunyai pasukan penyerbu yang semuanya dilakukan tanpa pernah diajari atau tanpa pernah meniru dari semut yang lain. Pola kelakuan seperti ini diwarisi secara genetis.

Pengaruh Budaya Dalam Perkembangan Antropologi
Agar dapat dikatakan sebagai suatu kebudayaan, kebiasaan-kebiasaan seorang individu harus dimiliki bersama oleh suatu kelompok manusia. Para ahli Antropologi membatasi diri untuk berpendapat suatu kelompok mempunyai kebudayaan jika para warganya memiliki secara bersama sejumlah pola-pola berpikir dan berkelakuan yang sama yang didapat melalui proses belajar.
Suatu kebudayaan dapat dirumuskan sebagai seperangkat kepercayaan, nilai-nilai dan cara berlaku atau kebiasaan yang dipelajari dan yang dimiliki bersama oleh para warga dari suatu kelompok masyarakat. Pengertian masyarakat sendiri dalam Antropologi adalah sekelompok orang yang tinggal di suatu wilayah dan yang memakai suatu bahasa yang biasanya tidak dimengerti oleh penduduk tetangganya.
Dalam setiap masyarakat, oleh para anggotanya dikembangkan sejumlah pola-pola budaya yang ideal dan pola-pola ini cenderung diperkuat dengan adanya pembatasan-pembatasan kebudayaan. Pola-pola kebudayaan yang ideal itu memuat hal-hal yang oleh sebagian besar dari masyarakat tersebut diakui sebagai kewajiban yang harus dilakukan dalam keadaan-keadaan tertentu. Pola-pola inilah yang sering disebut dengan norma-norma, Walaupun kita semua tahu bahwa tidak semua orang dalam kebudayaannya selalu berbuat seperti apa yang telah mereka patokkan bersama sebagai hal yang ideal tersebut. Sebab bila para warga masyarakat selalu mematuhi dan mengikuti norma-norma yang ada pada masyarakatnya maka tidak akan ada apa yang disebut dengan  pembatasan-pembatasan kebudayaan. Sebagian dari pola-pola yang ideal tersebut dalam kenyataannya berbeda dengan perilaku sebenarnya karena pola-pola tersebut telah dikesampingkan oleh cara-cara yang dibiasakan oleh masyarakat.

Sumber

Sabtu, 12 November 2011

Perbedaan sistem berorientasi objek dan sistem terstruktur


 
Perbedaan Sistem Serorientasi Objek dan Sistem Terstruktur

Tugas SoftSkill







Oleh





Nama : Mukie Syakurrahman
Kls     : 1IA01
NPM  : 55411029






Fakultas Teknik Informatika
Universitas Gunadarma


Pendekatan Perancangan Sistem Terstruktur

Pendekatan terstruktur adalah metode perkembangan sistem dengan menyediakan sistem tambahan yang berupa alat – alat dan teknik – teknik. Pada pendekatan terstruktur dibedakan atas dua pendekatan yaitu :
1. Pendekatan berorientasi proses
Pada pendekatan terstruktur yang beorientasi proses yang dilakukan adalah memeriksa input, output dan proses untuk sistem. Pendekatan berorientasi proses bekerja sangat baik jika professional sistem mengetahui lebih lanjut tentang input, proses dan output yang dihasilkan dari sistem .
2. Pendekatan beorientasi data
Pada pendekatan terstruktur beorientasi data yang dilakukan adalah memeriksa keputusan – keputusan yang dibuat sistem dan kemudian bekerja ke belakang untuk mengidentifikasi data yang dibutuhkan untuk mendukung keputusan tersebut. Pendekatan ini digunakan jika proses sistem, seperti input dan output belum ditentukan. Pada kasus ini, professional sistem harus berusaha dengan user menentukan bagaimana sistem nantinya. Fokusnya adalah untuk menentukan kebutuhan data untuk keputusan – keputusan yang akan berbasis pada data.
Ciri-ciri utama teknik terstruktur adalah sebagai berikut :
  • Merancang berdasar modul, Modularisasi adalah proses yang membagi suatu sistem menjadi beberapa modul yang dapat beroperasi secara independen
  • Bekerja dengan pendekatan top-down, Dimulai dari level atas (secara global) kemudian diuraikan sampai tingkat modul (rinci)
  • Dilakukan secara iterasi, Dengan iterasi akan didapat hasil yang lebih baik, terlalu banyak iterasi juga akan menurunkan hasilnya dan menunjukkan bahwa tahap sebelumnya tidak dilakukan dengan baik
  •  Kegiatan dilakukan secara pararel, Pengembangan subsistem-subsistem dapat dilakukan secara pararel, sehingga akan memperpendek waktu pengembangan sistem
Tools Pendekatan Perancangan Terstruktur
  • DFD (Data Flow Diagram )
  • Kamus Data
  • Entity Relationship Diagram (ERD)
  • State Transition Diagram (STD)
Keuntungan pendekatan perancangan  terstruktur :
  • Mengurangi kerumitan masalah (reduction of complexity).
  • Konsep mengarah pada sistem yang ideal (focus on ideal).
  • Standarisasi (standardization).
  • Orientasi ke masa datang (future orientation).
  • Mengurangi ketergantungan pada disainer (less reliance on artistry).
Kekurangan Pendekatan Perancangan Terstruktur :
  • SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
  • Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD.
  • Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
  • Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
  • Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi.
  • Pada SAAD sulit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem.
  • SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
  • SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002).

Pendekatan Perancangan Sistem Berorientasi Objek 

Pendekatan perancangan sistem berorientasi objek adalah suatu teknik pendekatan baru dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan ini memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek-objek dunia nyata.
Terdapat beberapa cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, yaitu abstraksi objek, kelas, hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem. Saat mengabstraksikan dan memodelkan objek, data dan proses-proses yang dipunyai oleh objek akan dienkapsulasi (dibungkus) menjadi satu kesatuan.
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep pendekatan berorientasi objek dapat diterapkan pada tahap analisis, perancangan, pemrograman, dan pengujian perangkat lunak. Ada berbagai teknik yang dapat digunakan pada masing-masing tahap tersebut, dengan aturan dan alat bantu pemodelan tertentu.
Tools pendekatan berorientasi objek :
  • Rational Unified Process (RUP) (Rational Software – IBM 2003)
  • Fusion (Coleman 1994)
  • STS development Method 3 (ADM3) (Firesmith 1993)
  • Berard’s object-oriented design (Berard 1991)
  • Booch’s object-oriented design (Booch 1983, 1991)
  • Coad and Yourdon’s object – oriented analysis (Coad & Yourdon 1989)
  • Coad and Yourdon’s object-oriented analysis (OOA) (Coad & Yourdon 1991)
  • Jacobson’s Objectory (Jacobson & Linstrom 1992)
  • Rumbaugh’s object modelling technique (OMT) (Rumbaugh et al. 1991)
  • Object-oriented system analysis (OOA) (Shlaer & Mellor 1988)
Kelebihan pendekatan berorientasi objek :
  • Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan system
  • Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000).
  • Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem.
  • Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi desain dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi.
  • Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain (Sommerville, 2000).
  • Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebernaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan sistem yang kompleks (Booch, 2007).
  • Encapsliation data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga.
  • OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek.
  • Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memcah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.
Kekurangan Pendekatan Berorientasi Objek :
  • Pada awal desain OOAD, sistem mungkin akan sangat simple.
  • Pada OOAD lebih fockus pada coding dibandingkan dengan SSAD.
  • Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD.
  • Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan sistem.
  • Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk melakukan anlisisis terhadap fungsional siste, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem.
  • OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur. Konsekuensinya adalah, team developer butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah menggunakan SSAD dalam waktu yang lama ( Hantos, 2005).
  • Metodologi pengembangan sistem dengan OOAD menggunakan konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur yang emplisit terhadap reuse, akan sangat sliit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar (Hantos, 2005).

Perbedaan Pendekatan Terstruktur dengan Pendekatan Berorientasi Objek

Sumber :